Bismillah.
Hari-hari penantian rilisnya Ubuntu 17.10 telah berakhir. Karena dijadwalkan, pada tanggal 19 Oktober 2017 (alias dua hari lagi) Ubuntu 17.10 akan dirilis [1]. Tapi, sejak tanggal 12 Oktober kemarin final freeze dan release candidate dari Ubuntu Artful Aardvark 17.10 telah beredar dan sudah bisa digunakan [2]. Yang artinya, versi beta setelah release candidate dan final freeze tidak akan jauh berbeda dengan versi final release.
Oleh karena itu, di sini saya tertarik untuk mencobanya!
Keunikan Ubuntu versi 17.10
Versi Ubuntu 17.10 adalah salah satu versi rilis ubuntu yang paling menarik dan ditunggu-tunggu. Karena akhirnya, sejak sekitar 7 tahun belakangan ini Ubuntu memakai desktop defaultnya sendiri [3] –yakni Unity–, pada awal tahun 2017 mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menggunakan Unity dan juga memberhentikan pengembangannya, serta mengumumkan bahwasanya Ubuntu akan kembali menggunakan GNOME sebagai desktop default [4].
Tentu saja kabar ini adalah kabar yang mengejutkan, banyak orang yang pro, dan tidak sedikit juga yang kecewa. Bahkan, banyak komunitas developer di luar sana yang berusaha untuk ‘tetap menghidupkan unity’ dengan berbagai cara [5]. Salah satunya melanjutkan project Unity 8 yang dihentikan oleh canonical [6].
Tapi, apakah Ubuntu versi terbaru akan benar-benar menginggalkan aroma serta style unity? Simak reviewnya di bawah ini.
Login Screen
Setelah menginstall Ubuntu 17.10 beta, hal yang mungkin menarik adalah: login screen. Sekarang mereka tidak lagi menggunakan lightdm versi unity, akan tetapi menggunakan GDM (GNOME Display Manager) dengan background yang masih terasa ubuntu sekali.
Dekstop Utama
Dan yang paling mengejutkan setelah banyak isu dan spekuliasi beredar tentang GNOME, ternyata tim developer Ubuntu tidak benar-benar meninggalkan style yang mereka populerkan dengan Unity. Terlihat ketika pertama kali login, terdapat dock panel pada desktop utama dari GNOME. Dan penampakannya benar-benar terlihat seperti unity, bahkan yang ini lebih cantik!
Mungkin jika anda tidak tahu kabar tentang perpindahan Ubuntu dari unity ke GNOME, anda tidak akan menemukan perbedaan yang berarti.
Menu Aplikasi
Ubuntu Software Center
Penampilan ubuntu software center yang baru, terlihat lebih minamlis dan lebih rapi dari sebelumnya. Saya belum memeriksa apakah software center yang sekarang sudah menggunakan snap atau masih tetapi menggunakan distribusi *.deb
yang lama.
Nautilus (File Manager)
Terlihat jelas bahwa delevoper Ubuntu memindahkan tombol aksi window (close, minimize, maximize) ke sebalah kanan.
Notification Area
Tidak ada perbedaan berarti antara notification area pada GNOME rasa ubuntu ini dengan GNOME yang asli.
Workspaces
Begitu pun dengan workspaces, kita tidak lagi butuh icon workspace dengan 4 layar di dock. Karena workspace akan muncul setiap kali kita menekan tombol super
. Workspace tersembunyi di sebelah kanan.
Setting
Hal yang benar-benar baru adalah bagian setting center. Terlihat di sini mereka membuat style setting menggunakan 2 kolom. Kolom kiri untuk menu, dan kolom kanan untuk setting-nya sendiri.
Kita juga bisa mengatur bagaimana dock panel akan ditampilkan tanpa perlu menginstall GNOME tweak tools.
Demikian review singkat dari saya, jika kalian tertarik untuk menggunakan ubuntu versi terbaru, anda bisa menunggu hinggal tanggal 19 Oktober 2017 untuk mendapatkan versi final! Selamat mencoba!
Referensi
[1] adconrad, “ArtfulAardvark/ReleaseSchedule - Ubuntu Wiki”, https://wiki.ubuntu.com/ArtfulAardvark/ReleaseSchedule, diakses tanggal 17 Oktober 2017.
[2] Ibid.
[3] Bertel King. Jr, “Stick With Ubuntu: GNOME Feels Surprisingly Just Like Unity “, http://www.makeuseof.com/tag/ubuntu-gnome-unity-similarities/, diakses tanggal 17 Oktober 2017.
[4] Canonical, “Growing Ubuntu for cloud and IoT, rather than phone and convergence”, https://insights.ubuntu.com/2017/04/05/growing-ubuntu-for-cloud-and-iot-rather-than-phone-and-convergence/, diakses tanggal 17 Oktober 2017.
[5] Abhishek Prakash, These Projects Are Trying To Keep Memories of Ubuntu Unity Alive, https://itsfoss.com/keeping-ubuntu-unity-alive/, diakses tanggal 17 Oktober 2017.