Bismillah.
Postingan ini ditulis untuk membahas permasalahan mengenai partisi harddisk yang tidak tampil di arch linux. Maksudnya, kalau kita buka file manager, partisi yang tampil hanya partisi root saja atau partisi sistem, sedangkan partisi yang lain tidak muncul.
Sebenarnya kalau kita menginstall satu set dekstop environment yang modern dan kekinian semisal GNOME, KDE, semua partisi anda akan bisa muncul normal seperti di distro-distro lainnya. Akan tetapi permasalahan akan muncul kalau desktop yang kita pakai adalah desktop sederhana semisal xfce atau lxde. Karena pada desktop yang sederhana, tidak semua paket aplikasi dibundle secara default.
Secara umum, ada 2 buah solusi jika teman-teman mendapati partisi tidak tampil di file manager. Insyaallah kita akan bahas satu-persatu berikut ini.
Mounting Partisi Secara Manual
Ini adalah yang paling sering saya gunakan dan menurut saya ini recommended. Caranya agak ribet. Jadi kalau ada teman/keluarga yang meminjam laptop/pc kita, mereka nggak langsung bisa lihat-lihat data-data penting. Tapi konsekuensinya, setiap kali mau buka partisi yaaa harus dimounting manual. Termasuk flashdisk. Begitu dicolok kita tidak langsung bisa membukanya.
Langsung saja ke cara mounting partisi secara manual.
Meskipun partisi kita tidak muncul, bukan berarti partisinya hilang atau terhapus. Ia tetap ada. Hanya saja tidak ter-mounted.
Untuk melihat list partisi yang ada di PC/Laptop, anda bisa melakukan perintah berikut:
lsblk
Contoh output:
NAME MAJ:MIN RM SIZE RO TYPE MOUNTPOINT
sda 8:0 0 465.8G 0 disk
├─sda1 8:1 0 211.8G 0 part /
├─sda2 8:2 0 11G 0 part [SWAP]
├─sda3 8:3 0 1K 0 part
└─sda5 8:5 0 243G 0 part /mnt
sr0 11:0 1 1024M 0 rom
Di atas terdapat dua device atau dua media. Yang pertama /dev/sda
itu harrdisk. Yang kedua sr0
itu CD/DVD ROM. Untuk media /dev/sda
sendiri terdapat 4 partisi. Partisi yang pertama (kasus punya saya) adalah partisi untuk sistem, yang kedua untuk swap, dan partisi ketiga serta keempat adalah extended partition.
Untuk hasil yang lebih jelas, anda bisa menampilkan list partisi dengan menggunakan perintah cfdisk
.
sudo cfdisk
Nah. Kalau sudah tahu partisi dan labelnya (sda berapa?), kita bisa lanjut ke proses selanjutnya yaitu memuat (me-mounting) partisi ke folder/direktori yang kita tentukan.
Ketika kita memounting partisi, kita perlu mendefinisikan lokasi direktori untuk menampung isi partisi tersebut. Biasanya di direktori /mnt
, atau /run/media
, atau semacamnya. Namun sebenarnya kita bisa taruh di lokasi sesuka kita, bisa ditaruh di /home/{username}/data
misalnya.
Untuk kasus ini kita pakai /mnt
saja agar tidak ribet membuat direktori baru. Karena direktori /mnt
sudah tersedia secara default.
Perintahnya adalah: sudo mount {lokasi-partisi} {target-direktori}
.
Misalkan saya akan memounting partisi /dev/sda5
ke folder /mnt
, maka perintah yang saya harus lakukan adalah sebagai berikut:
sudo mount /dev/sda5 /mnt
Dan ketika anda masuk ke folder /mnt
(terserah dari terminal atau file manager), maka anda akan mendapati file-file yang ada di partisi /dev/sda5
berada di sana. Anda bisa mengakses seperti biasa.
Jika sudah selesai, disarankan untuk melakukan unmounting partition. Caranya adalah dengan melakukan perintah berikut:
sudo umount /dev/sda5
>Tips: kalau cara ini sudah mencukupi anda, anda bisa menjadikan folder /mnt (atau yang lain) sebagai bookmark di filemanager sehingga mudah untuk dibuka kembali.
Menginstall Software udisk2, udev, dan udiskie
Udisk2 adalah metode yang paling gampang dan juga yang paling banyak digunakan oleh dekstop-dekstop modern [1]. FItur utamanya adalah auto-mounting device.
Untuk bisa membuat file-manager kita mendeteksi otomatis partisi-partisi yang ada, silakan eksekusi perintah berikut:
sudo pacman -S udisks2 udev udiskie
Lalu restart sistem. Anda akan mendapati partisi anda sekarang sudah terdeteksi secara otomatis :)
Semoga bermanfaat.
[1] https://wiki.archlinux.org/index.php/USB_storage_devices